Pages

Translate Here

Friday, June 22, 2012

Kejanggalan Astrologi, Masihkan Orang-Orang Percaya ?

 
Astrologi, cukup sering orang menghubungkannya dengan astronomi, bahkan tak jarang menyamaratakan. Banyak orang di bumi ini yang terbuai oleh ilmu astrologi, bahkan mungkin termasuk orang-orang dekat kita. Tapi tahukah, sebenarnya astronomi itu cukup bertentangan dengan astrologi. Sejak belajar astronomi, banyak kejanggalan yang saya temukan dari astrologi. Apa saja?


1. Ophiuchus. Ini sudah jadi rahasia umum, sejak jauh-jauh hari astronomi sudah memasukkan rasi bintang Ophiuchus sebagai bagian dari rasi bintang zodiak. Namun astrologi yang katanya menggunakan rasi bintang zodiak sebagai objek ramalannya justru tak bergeming dan tak memasukannya sebagai lambang astrologi sampai sekarang. Kabarnya Astrologi barat tak memasukan Ophiuchus meskipun hal ini masih banyak diperdebatkan. Sepertinya astrologi tak mau pusing kali ya, soalnya jika Ophiuchus masuk bagian mereka, maka penanggalannya akan berubah terutama untuk Scorpio.
2. Penanggalan. Astrologi mengeluarkan penanggalannya, kemudian banyak orang percaya, hingga menggembar-gemborkan ”Saya lahir tanggal anu, berarti zodiak saya anu”. Tapi sejak saya membuat tulisan soal Astro Event tanggal 24 juli kemarin, ada kejanggalan yang saya temukan, dari aplikasi peta bintang/peta langit yang saya miliki, tanggal 24 juli matahari berada di rasi Cancer. Loh, bukannya kalau menurut astrologi harusnya 24 juli itu Leo? Yang mana yang benar? Mari kita teliti dengan cermat.
Sebagaimana kita ketahui, kita dinyatakan berzodiak tertentu adalah karena pada saat kita lahir, Matahari sedang berada di suatu rasi bintang zodiak. Menurut astrologi, 24 juli itu harusnya Leo. Coba kita buktikan, caranya mudah saja. Berdasarkan data Tata Surya Event yang saya dapat, tanggal 24 juli Matahari tenggelam pukul 18.24 WIB, kemudian planet Merkurius dan Venus berada pada kedua ujung Leo. Merkurius di ujung barat, Venus di ujung timur. Cara membuktikannya, jika Matahari ada di rasi Leo, minimal dia harus tenggelam bersamaan dengan Merkurius, karena Merkurius ada di ujung barat rasi Leo. Ternyata Merkurius baru tenggelam pada pukul 20.02 WIB, artinya ujung barat rasi Leo juga baru tenggelam pada waktu tersebut. Bahkan ujung timur rasi Leo baru tenggelam pada sekitar pukul 21.22 WIB yang ditandai dengan tenggelamnya Venus. Bagaimana mungkin dikatakan Matahari sedang berada di rasi Leo jika jam 9 malam pada saat Matahari sudah tenggelam sekitar 3 jam sebelumnya, kita masih bisa melihat Venus dan yang notabene sedang berada di rasi Leo?
Berikutnya saya kemudian jadi curiga, jangan-jangan penanggalan astrologi itu tidak akurat? Jika tanggal 24 juli saja sudah keliru, bisa jadi tanggal lainnya juga keliru. Mungkin ini bisa mengoreksi apa zodiak kita yang sebenarnya?
Berikutnya saya mencoba mencari informasi mengenai penaggalan astrologi (kemudian dibandingkan dengan Astro Event pada Sky Map), cukup mudah didapat ternyata, karena banyak sekali website/blog di internet yang membahas ramalan bintang. Dan inilah penaggalan yang saya dapat (mungkin teman-teman lebih tahu soal ini):
Capricorn (21 Des-19 Jan)
Aquarius (20 Jan- 18 Feb)
Pisces (19 Feb-20 Mar)
Aries (21 Mar-20 Apr)
Taurus (21 Apr-20 Mei)
Gemini (21 Mei-20 Jun)
Cancer (21 Jun-20 Jul)
Leo (21 Jul-21 Agst)
Virgo (22 Agst-22 Sept)
Libra (23 Sept-22 Oct)
Scorpio (23 Oct-22 Nov)
Sagittarius (23 Nov-21 Des)
Dari informasi diatas saja saya sudah merasa aneh, ternyata periode untuk semua rasi bintang sama (sekitar 30 hari). Kenapa aneh? Perlu kita ketahui bahwa setiap rasi bintang itu memiliki luas yang berbeda-beda, artinya lamanya matahari berada pada rasi-rasi tersebut juga akan berbeda. Bagi rasi bintang yang kecil seperti Aries dan Cancer, periodenya akan lebih singkat, sedangkan bagi rasi bintang yang membentang luas di ekliptika seperti Virgo, Pisces dan Leo, Matahari akan lebih lama berada pada rasi tersebut. Akhirnya, saya coba melihat aplikasi peta bintang/langit yang saya miliki kemudian melihat kegiatan Matahari hari demi hari selama satu tahun. Dan hasilnya adalah:
Matahari berada di rasi:
Sagittarius → 18 Des – 19 Jan
Capricorn → 20 Jan – 15 Feb
Aquarius → 16 Feb – 11 Mar
Pisces → 12 Mar – 18 Apr
Aries → 19 Apr – 13 Mei
Taurus → 14 Mei – 21 Jun
Gemini → 22 Jun – 20 Jul
Cancer → 21 Jul – 10 Agst
Leo → 11 Agst – 16 Sept
Virgo → 17 Sept – 31 Oct
Libra → 1 Nov – 23 Nov
Scorpio → 24 Nov – 29 Nov
Ophiuchus → 30 Nov – 17 Des
Dari Sun Event diatas, ada fenomena menarik dimana matahari hanya berada selama 6 hari di rasi Scorpio (24 Nov-29 Nov). Hal tersebut karena Scorpio berdekatan dengan Ophiuchus dan seperti saling ”berebut tempat”. Scorpio seperti kalah bersaing dan hanya dapat ”jatah” 6 hari, karena lebih banyak bagian rasi Ophiuchus yang lebih dekat ke garis ekliptika.
Wow, ternyata rasi bintang zodiak saya bukan Aries tapi Pisces. Setidaknya jika kita konsisten dengan konsep ”sedang berada di rasi bintang apa matahari saat kita lahir?” Maka itulah Zodiak kita. Karena katanya, astrologi melihat pergerakan rasi bintang zodiak untuk meramalkan nasib manusia. Yang saya pertanyakan adalah, apa ga meleset tuh ramalannya? Kenapa? Misalnya yang dilihat adalah pergerakan rasi bintang Leo, ramalan itu berarti berlaku bagi mereka yang lahir disaat Matahari berada di Leo. Lantas kemudian berjuta-juta orang berzodiak Leo (21 Jul-21 Agst menurut astrologi) setia menanti ramalannya setiap bulan, padahal ternyata dia lahir bukan pada saat matahari berada di Leo. Meleset toh ramalan buat orang-orang itu? So?
Terlepas dari itu semua, kita sudah sama-sama tahu bahwa bagi seorang muslim, mempercayai ramalan-ramalan seperti itu hukumnya adalah syirik (menyekutukan Allah), dan itu adalah dosa besar. Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang senantiasa istiqomah dijalan-Nya. Amin……

By: Redbetelgeuse_Orionis

No comments:

Post a Comment